Senin, 12 Agustus 2013

Puasa Enam Hari Di Bulan Syawal

Pembaca yang dimuliakan Allah, Termasuk dari rahmat Allah kepada para hamba adalah perintah menjalankan amalan – amalan sunnah disamping amalan – amalan yang wajib. Dia menjadikan setiap amalan wajib mempunyai amalan sunnah yang sejenis, Shalat wajib diiringi dengan shalat sunnah, Shadaqoh wajib diiringi dengan shadaqoh sunnah demikian juga puasa. Hal ini berfungsi untuk menambah keimanan dan  menaikan derajat seorang mukmin, dan juga berfungsi untuk menyempurnakan amalan wajib tersebut, serta untuk menambal segala kekurangan dalam pelaksanaan amalan wajib itu nanti dihari kiamat.

Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya hal pertama yang dihisab dari seorang hamba yang muslim adalah shalatnya, kalau dia menyempurnakan amal shalat itu, kalau tidak maka dikatakan : Lihatlah, apakah ia memiliki amalan  shalat sunnah ? Kalau ia memiliki amalan  shalat  sunnah maka shalat wajib itu disempurnakan dengan shalat sunnahnya. Kemudian seluruh amalan – amalan wajib diperlakukan seperti itu( HR Abu Dawud no 684, An Nasa’i no 466,467 dan Ibnu Majah no 1425 di Hasankan Oleh Al Baghowi dalam Syarhus Sunnah jilid 4 hal 159, di Shahihkan oleh Al Albany  dalam Shahih Nasa’i no 451-453 ) ( Al Fiqhul Muyassar hal 76 )


Puasa Sunnah Pengiring Ramadhan.

Saudara pembaca, khusus terkait puasa Ramadhan, Allah juga mensyari’atkan puasa yang mengiringinya, itulah puasa enam hari dibulan Syawal.

Hal ini berdasarkan hadits Abu Ayyub Al Anshari

سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول : من صام رمضان, ثم أتبعه ستا من شوال , كان كصيام الدهر

“ Aku mendengar Rasulullah bersabda : Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian menyertainya dengan enam hari dibulan Syawal, seakan – akan ia telah berpuasa setahun penuh “ ( HR Muslim no 1164 )

Tentang sunnahnya puasa enam hari dibulan syawal ini juga ditegaskan oleh banyak ulama’, seperti Imam Syafi’I dan Imam Ahmad . ( Shahih Fiqih Sunnah jilid 2 hal 120 )

Keutamaan Puasa enam hari dibulan Syawal

Siapa yang berpuasa Ramadhan lalu menyertainya dengan enam hari dibulan Syawal  maka seakan – akan telah berpuasa setahun penuh dan akan mendapatkan pahala setahun penuh.

 Hal ini dikarenakan setiap satu kebaikan dilipatgandakan sepuluh, maka satu bulan Ramadhan dilipatgandakan ) pahalanya ) menjadi sepuluh, dan enam hari itu dilipatgandakan menjadi enam puluh hari atau dua bulan, sehingga genaplah dua belas bulan atau satu tahun.

Sebagaimana ditunjukan oleh hadits Tsauban :

عن النبي صلى الله عليه و سلم قال : من صام رمضان, فشهر بعشرة أشهر و صيام ستة أيام بعد الفطر, فذلك تمام صيام السنة

Dari Nabi Beliau bersabda : Siapa yang puasa Ramadhan, maka satu bulan itu dibalas sepuluh bulan, dan puasa enam hari setelah idul fithri ( dibalas dua bulan ), maka yang demikian itu sempurna satu tahun ( Shahih, HR Ahmad dan An Nasa’I ) ( Idem )

Mendahulukan Qodho puasa atau puasa Syawal?

Imam Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

Syekh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin mengatakan, “Setiap orang perlu memerhatikan bahwa keutamaan puasa Syawal ini tidak bisa diperoleh kecuali jika puasa Ramadan telah dilaksanakan semuanya. Oleh karena itu, jika seseorang memiliki tanggungan qadha Ramadan, hendaknya dia bayar dulu qadha Ramadan-nya, baru kemudian melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal (Fatawa Ibni Utsaimin, kitab “Ad-Da’wah“, 1:52–53)

Apakah Puasa Syawal itu harus dilakukan secepatnya setelah ‘idul fithri ataukah boleh diakhirkan ?
Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fithri, namun tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Para fuqoha ( pakar fiqih ) berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’, 6: 465).

Puasa Syawal lebih utama dilakukan secara berurutan, boleh juga secara terpisah – pisah

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.” ( Idem )

Menggabungkan Puasa Syawal dan Puasa Senin Kamis

Diperbolehkan menggabung niat puasa Syawal dengan puasa senin kamis, dan ia akan mendapatkan keutamaan puasa syawal dan puasa senin kamis tersebut. Allahu a’lam  (Fatwa Syaikh Abdurrahman As-Suhaim,  anggota Lembaga Dakwah dan Bimbingan Masyarakat di Riyadl Arab Saudi ).

Hukum Menggabungkan Niat Puasa Syawal dengan Qodho' Puasa

Menggabungkan niat puasa Syawal dengan Qodho’ Puasa tidak diperbolehkan, Inilah yang difatwakan oleh Al Lajnah Ad Da-imah lil Buhuts wal Ifta’  ( Komisi Fatwa Arab Saudi ) sebagaimana dalam Soal Ketiga dari Fatwa No. 6497

Dirangkum oleh : Fadhel Ahmad

Rujukan :

- Shahih Fiqih Sunnah
- Al Fiqhul Muyassar

- dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar