Selasa, 27 Agustus 2013

Penjelasan Ringkas Tentang Tauhid Oleh: Ustadz Fadhel Ahmad

Allah menciptakan jin dan manusia untuk tujuan tauhid

Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. ( Qs: Adz Dzariyat 56 )
Maksud mengabdi kepadaku adalah Mentauhidkan-Ku

Tauhid juga merupakan inti dakwah para rasul

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“ Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut “ ( Qs: An Nahl 36 )


Definisi Tauhid

Tauhid adalah: Mengesakan Allah Subhanahu wa ta’ala pada hal-hal yang khusus bagi Nya
Dan hal-hal yang khusus bagi Allah adalah Rububiyyah, Uluhiyyah dan Al Asma’ wa Shifat
Sehingga para ulama menerangkan bahwa tauhid dibagi menjadi tiga, siapa yang meyakini ketiga jenis itu berarti ia benar-benar ahli tauhid hal ini berdasarkan penelitian terhadap ayat – ayat al –Qur’an dan hadits – hadits Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam.


Tauhid Rububiyyah 2. Tauhid Uluhiyyah 3. Tauhid Al Asma’ wa Shifat

Tauhid Rububiyyah

Tauhid Rububiyyah adalah mengesakan Allah dalam hal penciptaan ( Al Kholq ), Kekuasaan ( Al Milk ), dan Pengaturan ( Al Amr/ At Tadbir )

Dalilnya:

 Firman Allah
أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالأمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ    
Ingatlah, hanya Allah lah yang mencipta dan mengatur. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam. ( Qs Al A’raf 54 )

Juga Firman Allah:
ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ
Yang (berbuat) demikian Itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.( Qs Fathir 13 )

Kaum Musyrikin mengakui jenis tauhid ini


Kaum musyrikin arab dahulu pun ternyata mengakui dan meyakini Tauhid Rububiyyah, sebagaimana Allah Berfirman:

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لا يَعْلَمُونَ
Dan Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah : "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. ( Qs Luqman 25 )
Demikian juga disebutkan dalam ayat yang lain
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: "Allah", Maka Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah )?, ( Qs Az Zukhruf 87 )
Dalam kesempatan lain Allah juga berfirman
قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ أَمْ مَنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الأمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلا تَتَّقُونَ
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang Kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka Katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?" ( Qs : Yunus 31 )
Bersamaan dengan itu Rasulullah tetap memerangi mereka dan tidak menganggap  hal itu cukup dari mereka. Karena yang dapat melindungi darah dan harta dan yang dapat memasukan ke surga hanyalah pengesaan Allah dalam beribadah, yaitu tauhid uluhiyyah. Sementara mereka tidak meyakini dan melakukan hal tersebut

Tauhid Uluhiyyah

Tauhid Uluhiyyah adalah Mengesakan Allah dalam hal Ibadah

Dalilnya
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“ Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut “ ( Qs: An Nahl 36 )

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدُون
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" [QS. Al-Anbiyaa’ : 25].

Kalimat Tauhid “ Laa ilaaha illallah

Maknanya:

Makna La ilaha illallah adalah: La Ma’buuda Bi Haqqin Illallah ( Tidak ada yang berhak di ibadahi kecuali Allah )

Rukunnya

Kalimat ini memiliki dua rukun, 1. An Nafyu ( Peniadaan ) dan 2. Al Itsbat ( Penetapan )

Laa ilaaha: Meniadakan segala yang di sembah selain Allah

Illallah: Menetapkan penyembahan dan peribadahan hanya untuk Allah satu satunya dan tidak ada selainnya


Tauhid Al Asma’ Wa As Shifat

Maksud Tauhid Al Asma’ Wa As Shifat dan dalil akan hal tersebut

Tauhid Al Asma’ Wa As Shifat adalah keyakinan bahwa Allah Maha Esa dengan seluruh sifat kesempurna dan suci dari seluruh sifat kekurangan. Dan juga beriman dengan seluruh sifat yang disifatkan oleh Allah untuk diri Nya dan Sifat yang disifatkan oleh Rasulullah untuk Nya  ( secara hakiki), tanpa tamtsil ( menyamakan sifat Allah dengan sifat makhluk ), tanpa ta’thil ( menolak sifat yang disebutkan dalam al –Qur’an maupun al – Hadits ) dan tanpa tahrif ( merubah arti atau makna yang ditunjukan oleh dzahir lafadz ) sebagaimana Allah berfirman:
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى
”Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai al asmaul-husna (nama-nama yang baik)” [QS. Thaha : 8].
وَلَهُ الْمَثَلُ الأعْلَى
Dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi ( Qs: Ar Ruum 27 )
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
”Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat” [QS. Asy-Syuuraa : 11].
Pembagian tauhid menjadi tiga ini telah diterangkan oleh para ulama, baik ulama terdahulu maupun  belakangan.
Diantaranya adalah Imam Abu Abdillah Ubaidillah Bin Muhammad Bin Batthoh Al ‘Ukbari ( Wafat tahun 387 H ) dalam Kitab “ Al ‘Ibaanah ‘An Syarii’atil Firqotin Naajiyah Wa Mujaanabatil Firotil Madzmuumah hal 693 – 694 “. Diakhir penjelasan, Imam Ibnu Batthoh mengatakan : Dan karena kita mendapati  Allah Subhanahu Wa Ta’ala berbicara kepada para hambaNya untuk mengajak mereka meyakini dan mengimani masing – masing dari tiga jenis tauhid ini. 
Bagi yang ingin mendapatkan penjelasan lebih detail dan lengkap tentang ketiga jenis tauhid ini silahkan baca kitab “ Syarah Al Ushul Ats Tsalatsah Karya Syaikh Muhammad Bin Shalih Al Utsaimin “ dan “ Al Mukhtashor Al Mufiidh Fi Bayaani Dalaaili Aqsaamit Tauhiid Karya Syaikh Prof. Dr Abdurrazaq Al Abbad )

Allahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar