Kamis, 07 Februari 2013

PANDUAN MATERI AQIDAH




Penulis: Dr Shalih Bin Abdullah As Shuhaimi, Dr Ali Nashir Al Faqihi dll
Alih Bahasa: Fadhel Ahmad

Hakikat Tauhid
Definisi tauhid dan aqidah
Tauhid adalah: Mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam beribadah dan selainnya dari perkara-perkara yang khusus bagi Allah
Aqidah adalah: Segala sesuatu yang wajib diimani berupa perkara-perkara ghaib, seperti beriman kepada Allah, Malaikat-malaikatNya, Kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, Hari akhir, dan juga Takdir serta yang mengikuti hal hal tersebut.
Nilai penting aqidah yang shahih ( benar ) dan kebutuhan akan hal tersebut
Nilai penting aqidah yang benar sangat nampak pada hal-hal dibawah ini
1.      Ia adalah pondasi bangunan sebuah masyarakat, Kebaikan mereka dan kebahagiaan mereka
2.      Ia merupakan sebab lurusnya seseorang dan keselamatan pemikirannya
3.      Ia menjaga darah dan harta
4.      Ia adalah asas diterimanya amal
5.      Ia sebab masuk ke sorga dan selamat dari neraka


Tauhid adalah asal keyakinan manusia
Dahulu manusia berada diatas Tauhid dan Agama yang lurus sejak Allah ciptakan mereka, Kemudian terjadilah fenomena kesyirikan setelah itu. Dan fenomena tersebut di mulai dari kaum Nabi Nuh Alaihis salam tatakala mereka bersikap ekstrim kepada orang-orang shalih sampai-sampai mereka menyembah mereka.
Allah Ta’ala berfirman:
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, (Qs Al Baqoroh 213 )
Dalam Hadits Qudsi Allah Azza wa Jalla berfirman:
Aku menciptakan hamba-hamba ku semuanya dalam keadaan haniif ( bertauhid ), dan sesungguhnya mereka telah di datangi oleh Syaitan, lantas Syaitan itu mengalihkan mereka dari agama mereka dan mengharamkan untuk mereka apa yang aku halalkan dan memerintahkan mereka untuk mensekutukan aku dengan sesuatu yang tidak aku turunkan keterangan tentang nya ( HR Muslim )
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma berkata:
Antara Nabi Adam dan Nabi Nuh ada sepuluh generasi, Semuanya diatas Islam ( HR Ibnu Jarir dan Al Haakim )
Sumber aqidah yang benar
Aqidah yang benar tidak diambil kecuali dari jalan wahyu, Ia itu adalah:
1.      Kitabullah ( Al Qur’an )
2.      Sunnah Rasul ( Al Hadits )
Dalil nya adalah
Firman Allah Ta’ala:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلالا مُبِينًا
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata. ( Qs Al Ahzab 36 )
Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Wahai manusia sungguh aku telah tinggalkan untuk kalian sesuatu yang jika kalian berpegang teguh padanya tidak akan sesat selama lamanya, sesuatu tersebut adalah kitabullah dan sunnah nabinya ( HR Al Baihaqi )
Nabi juga bersabda: Siapa yang membenci sunnahku maka dia bukan bagian dariku ( HR Al Bukhari dan Muslim )

Rukun Iman
Definisi Iman
Imam secara bahasa: Pembenaran
Secara Istilah: Ucapan dengan lisan, keyakinan di hati, dan amalan anggota badan
Dalilnya adalah sabda rasulullah:
Iman itu ada tujuh puluh tiga sampai tujuh puluh sembilan cabang, yang paling tinggi adalah ucapan La ilaha illallah dan yang paling rendahnya menyingkirkan gangguan di jalan. Dan rasa malu itu bagian dari iman ( HR Muslim )
Iman itu bertambah dengan sebab ketaatan dan berkurang dengan sebab kemaksiatan
Allah Ta’ala berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. ( Qs Al Anfal 2 )
Enam Rukun Iman dan dalilnya
Rukun iman ada enam
1.      Iman kepada Allah
2.      Iman kepada para malaikat
3.      Iman kepada kitab-kitab
4.      Iman kepada para rasul
5.      Iman kepada hari akhir dan
6.      Iman kepada takdir yang baik maupun yang buruk
Dalilnya firman Allah Ta’ala
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi ( Qs Al Baqoroh 177 )
Dan firman Allah:
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran ( Takdir ). ( Qs Al Qomar 49 )
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata tatkala di tanya oleh malaikat Jibril tentang Iman
Engkau beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para-rasulNya, dan hari akhir, serta engkau beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar