Sabtu, 02 Juli 2011

Seragam Siswa Jember Tarik Perhatian Luar Daerah by : Yulia Magdalena Roring | 2010-05-19

Seragam Siswa Jember Tarik Perhatian Luar Daerah
  by : Yulia Magdalena Roring | 2010-05-19

 Meski masih ada beberapa hal yang harus dibenahi dan disempurnakan, namun diakui atau tidak, empat tahun lebih memimpin Kabupaten Jember, program dan kebijakan yang dikeluarkan Bupati MZA Djalal, cukup mampu membuat perubahan dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Jember. Hal yang paling nampak dari perubahan itu bisa dilihat pada pakaian yang digunakan siswa tingkat sekolah menengah pertama maupun atas.

Pelajar SMP dan SMA, utamanya kalangan siswi, yang semula biasa menggunakan pakaian (rok) sebatas lutut, bahkan di atasnya, sejak dikeluarkannya himbauan yang kemudian ditindaklanjuti dengan surat edaran (SE) dari Bupati Jember tersebut, mampu merubah kebiasaan cara berpakaian di kalangan siswa. Di kalangan siswa SMP, yang biasanya hanya menggunakan celana pendek, sejak dikeluarkannya SE oleh Bupati Jember, MZA Djalal, mendadak berubah dengan menggunakan celana panjang.

Demikian halnya di kalangan siswi SMP dan SMA, yang semula menggunakan rok pendek sebatas lutut atau di atasnya, berubah dengan menggunakan tok panjang. “Padahal waktu itu saya tidak mengeluarkan peraturan, tapi hanya surat edaran,” jelas Bupati Djalal, dalam acara Dialog Solutif Bedah Potensi Desa di lapangan Desa Biting, Kecamatan Arjasa, (24/3).

Tak dinyana, perubahan pakaian untuk seragam sekolah yang digunakan siswa dan siswi SMP dan SMA tersebut, ternyata mendapat perhatian dari daerah lain. Banyak kalangan dari luar daerah Jember, menilai seragam sekolah yang digunakan siswa siswi SMP SMA, sangat tepat, karena bisa menutupi sebagian aurat, utamanya perempuan.

Karena itu, mereka berusaha mencari tahu, resep dan cara apa yang digunakan Pemkab Jember, hingga mampu merubah kebiasaan cara berpakaian siswa dan siswi tersebut. Tidak sedikit diantara mereka yang terpaksa datang ke Jember hanya sekadar ingin tahu, sekaligus mempelajari kiat-kiat yang dilakukan Pemkab Jember.

“Orang dari luar daerah heran. Jember kok bisa merubah cara berpakaian siswa dan siswi. Dan ini merupakan satu-satunya di Indonesia, karena itu banyak yang heran,”lanjut Bupati Djalal.

Sekadar diketahui, imbauan Bupati Djalal yang disertai dengan SE berkaitan dengan pakaian yang digunakan siswa dan siswi SMP SMA ini, untuk pertama kalinya disampaikan pada acara Dialog Solutif Bedah Potensi Desa, Serial ke I, putaran ke 5 di lapangan olahraga Kecamatan Ledokombo, 15 Mei 2007 silam. Ketika itu Bupati Djalal, menyatakan, bahwa anak-anak yang duduk di bangku SMP, baik putra maupun putri tidak sama dengan beberapa tahun silam.

Dilihat dari sisi pisiknya, menurut bupati, siswa dan siswi saat ini terlihat besar layaknya orang dewasa. Nah karena itu, bupati menyarankan, ada baiknya kalau siswa SMP menggunakan celana panjang dan siswinya mengunakan rok di bawah lutut (panjang).

Imbauan yang kemudian diikuti dengan SE dari bupati ini, ternyata mendapat tanggapan positif dari kalangan orang tua murid dan guru sekolah. Seluruh siswa dan siswi ketika itu langsung mengganti pakaiannya, dari yang semula di atas lutut menjadi di bawah lutut (panjang).

sumber: jember post


Tidak ada komentar:

Posting Komentar