Rabu, 21 Maret 2012

Syaikh Muhammad Al-Imam Dikunjungi Metro TV 01

بسم الله الرحمن الرحيم

Berikut transkrip wawancara antara Syaikh Muhammad Al-Imam pimpinan dan pengasuh Darul Hadits  - Ma’bar, Yaman dengan rombongan dari Metro TV. Terselenggara pada tanggal 01 Februari 2012, di ruangan Syaikh di Darul Hadits Ma’bar.
Yang hadir di tempat tersebut adalah Syaikh beserta dua pendamping (salah satunya putra kedua beliau). Dari pelajar WNI ada enam orang. Dan dari Metro TV adalah Josua Johan, Edward A.R, Ahmed Munzir Al-Ghazali, dan Panji Dewanata.
Dan ada seorang reporter wanita (Desi Fitriani) melakukan pertemuan terpisah bersama dua santriwati Indonesia dan dengan Istri Syaikh beserta keluarga beliau yang lain.
Sebenarnya ada satu penterjemah, namun suaranya kami hilangkan dan tidak kami transkrip, kami mencukupkan dan sengaja menyajikan pertanyaan asli dari Metro TV.
Wawancara tersebut sebagai berikut:

Johan: Kita cukup bergembira Syeikh dan kawan-kawan bisa meluangkan waktu untuk kita bertemu dan kita dari shanaa sampai sini, banyak yang kita lihat budaya-budaya muslim yang ada disini. Jadi kunjungan kami kesini saya Johan, Pak Eed, Pak Ahmed dan Pak Dewa dari Metro TV pada intinya mau melihat kondisi warga Negara Indonesia yang sekolah dibanyak tempat di Yaman ini,  karena beberapa waktu yang lalu kita mendengar warga Negara kita disini ada yang terancamlah gitu dalam kondisi terjebak dalam segala ancaman, jadi kita ini sebenarnya mau lihat seperti apa sebenarnya warga Negara kita, ternyata ada banyak tempat dan diantaranya di ma’bar ini, untuk itulah kami mau berkunjung kesini sekaligus bersilaturahmi dengan Syeikh, kira-kira disini ada berapa orang warga Negara Indonesia yang sekolah di mabar ini.
Syaikh: Segala puji bagi Allah تعالى. Dan aku bersaksi bahwa tiada ilah yang benar kecuali Allah تعالى semata tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah تعالى, semoga shalawat dan keselamatan selalu tercurah pada beliau, keluarga beliau, dan para shahabat beliau.
Pertama, selamat datang dengan kemudahan kepada saudara-saudara yang berkunjung kepada kami untuk berziarah -sebagaimana mereka katakan-, juga untuk melihat secara langsung keadaan para pelajar dari Republik Indonesia yang berada di tempat kami. Selamat datang kepada mereka.
Adapun terkait jumlah pelajar (Indonesia) yang berada di sini, maka hal ini datanya ada pada penanggung jawab para pelajar yang datang dari luar Yaman, karena tercatat dalam daftar yang ada pada dia. Adapun saya, hal tersebut bukan bagian saya. Anak saya (yang pertama) Abdurrahman adalah yang diamanahi tugas tersebut, para pelajar tersebut datang ke dia dan dia mencatatnya, menerimanya dan menjelaskan kepada mereka metode belajar kita. Maka tidak mengapa untuk dipertanyakan hal ini kepada Nak Abdurrahman -semoga Allah تعالى menjaganya-.

 Johan: Dari banyaknya jamiah yang ada di Yaman ini kira-kira apa beda atau yang spesifiklah di jamiah ini di perguruan ini dibandingkan dengan jamiah-jamiah yang ada di Yaman lainnya atau di tempat-tempat lain, apa yang khusus perbedaannya disini yang mungkin membuat ketertarikan juga dari teman-teman dari Indonesia untuk sekolah disini.
Syaikh: Perbedaan antara belajar di Darul Hadits -yang dengan keberadaannya Allah تعالى memuliakan penduduk Yaman pada zaman ini- dengan belajar di Kampus atau kuliah dan seterusnya sangatlah besar. Perbedaannya besar dan luas.
Pertama: Belajar di Darul Hadits adalah mempelajari agama, Al-Qur’an dan As-Sunnah, beserta bahasa Arab (sebagai kunci memahami Al-Qur’an dan Hadits). Atau kalau mau kita sebut: Mempelajari Al-Qur’an dan Hadits beserta semua ilmu alat yang mendukung untuk memahami Al-Qur’an dan Hadits.
Maka belajar di sini hanya terkhusus dengan pengetahuan agama Allah تعالى, penyebarannya, menyeru masyarakat kepadanya, dan istiqamah di atasnya. Entah dalam bentuk menulis buku, menyampaikan bantahan pemberi kerancuan, dan membela agama ini. Belajar di tempat kami adalah belajar agama semata, pelajaran agama dari awal sampai akhirnya.
Pelajaran di Universitas dan semisalnya, materi ilmunya campur aduk. Telah disusupi berbagai pengetahuan yang merusak, telah disusupi berbagai ilmu filsafat, dan berbagai ilmu sebagian kelompok dan sekte sesat, apa saja yang telah masuk.
Demikian juga, maksud kita belajar adalah -pertama- agar kita bisa memperbaiki diri-diri kita, kemudian kita berusaha untuk memperbaiki keadaan kaum muslimin sebatas yang kita mampu untuk kita tempuh. Maka maksud yang mulia dan tuntutan yang agung inilah yang menyejukkan dada kita, dengannya cita-cita dan ketakwaan kita mejadi tinggi, semua ini disebabkan tekad yang ada. Kalau begitu, hendaknya seseorang mencari ilmu yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat, yang dengannya semua kondisi keagamaan dan duniawinya menjadi baik, kondisi duniawi dan akhirat.
Oleh karenanya, Imam Ad-Darimy dan Ibnu Abdil Barr serta lainnya  meriwayatkan dari Imam Besar Ibnu Syihab, bahwa beliau berkata: “Para ulama kita berkata: “Ilmu itu sebab tegak dan terangkatnya agama dan dunia, dan hilangnya ilmu menjadi sebab hilangnya agama dan dunia.” Yang dimaksud adalah ilmu syar’i.
Maka kita juga demikian memahami, bahwa ilmu syar’i itu menjadi sebab tegaknya agama dan sebab baiknya dunia. Dan mengabaikan ilmu syar’i atau meninggalkan secara keseluruhan atau meninggalkan sebagiannya atau tidak peduli dengan ilmu syar’i dan penyebarannya, maka ini merupakan sebab terbesar terjatuhnya kaum muslimin ke dalam kekacauan, kekacauan dan berpengaruh terhadap kehidupan agamanya dan kehidupan duniawinya.
Maka kita memilih untuk diri-diri kita semua hal yang diajarkan oleh Kitabullah (Al-Qur’an) dan sunnah Nabi kita صلى الله عليه وسلم, yang mana para ulama pendahulu telah bergegas merengkuhnya. Namun bersamaan dengan ini kami tidaklah mengharamkan ilmu yang mubah (boleh secara syar’i), yaitu dari ilmu dunawi, seperti ilmu kedokteran, teknologi, dan ilmu yang lain yang memberikan manfaat duniawi, kami tidak mengharamkannya.
Hanya saja kami melihat ilmu-ilmu duniawi ini lebih dikejar melebihi batas yang dianjurkan. Sementara ilmu syar’i banyak dari kaum muslimin dan putra-putrinya yang meninggalkan ilmu syar’i ini kecuali sedikit orang saja. Apa saja di samping ilmu-ilmu selain ilmu syar’i maka terkadang pemilihan dan pengejaran tersebut untuk ilmu-ilmu yang lain.
Termasuk diantara perbedaan yang ada, bahwa ketertarikan di universitas itu lebih memilih dan mengejar ilmu selain ilmu syar’i. Contohnya mengejar pelajaran bahasa asing seperti Inggris dan selain itu, dan lebih menjadikan ilmu syar’i itu pengikut (atau kalau ada waktu). Tidak ada yang memberikan perhatian khusus terhadap ilmu syar’i kecuali sedikit orang.
Ini kurang lebih tiga perbedaan yang kita sebutkan antara belajar di tempat kami dan belajar di universitas yang lain.
Johan: Tadi Syeikh menyampaikan ada juga jamiah-jamiah lain di Yaman ini yang memberikan pelajaran kesesatan, itu seperti apa contohnya? Bisa dijelaskan?
Syaikh: Saya berbicara tentang apa yang terjadi di tempat kami di Yaman. Dan aku kira di tempat selain Yaman -kecuali jarang- keadaannya seperti ini atau bahkan lebih parah. Yaitu (pelajaran yang berisi perusakan agama) seperti filsafat yunani pada beberapa bidang, entah perkara yang terkait dengan perkara ketuhanan (atau yang lainnya). Adapun ajaran-ajaran yang lain seperti aqidah sekte Asy’ariyah, aqidah sekte Mu’tazilah, aqidah sekte Jahmiyah, maka semua adalah hal-hal yang banyak terdapat pada buku-buku sekolahan. Seperti adanya keyakinan bahwa Al-Qur’an itu makhluk (bukan ucapan Allah تعالى). Berbagai aqidah yang semisal ini banyak terdapat pada buku-buku tersebut.
Johan: Apakah dikampus ini siswa-siswa WNI ada diberikan pelajaran-pelajaran, seperti perang atau bawa senjata (nembak), tadi kita lihatkan ada yang bawa senjata, kan ditempat kita cukup jarang seperti itukan? Apakah disini WNI ada juga dilatih dalam pelajarannyalah di jamiah sini, kurikulumnya begitu atau mungkin tidak dikurikulum, apa mungkin ada pelajaran tambahanlah, mungkin kumpul-kumpullah begitu, apakah ada seperti itu?
Syaikh: Tidak ada hal itu di tempat kami. Tidak ada pelajaran pelatihan senjata untuk orang asing. Bahkan pelajar yang berasal dari luar Yaman kami katakan pada mereka: “Kalian tidak butuh untuk memegang senjata, karena kalian tidak ada kepentingan terhadapnya. Dan kami dengan izin Allah تعالى akan menjaga Darul Hadits ini. Kalian tidak membutuhkannya.
Karena mungkin saja sebagian orang asing beranggapan: “Saya butuh senjata.” (Orang asing di Ma’bar ada yang dari Somalia, Indonesia, Perancis, Jaza’ir, Amerika, Kamerun, Nigeria, Etiopia, Mali dll).
Namun kami mengatakan: “Kamu nggak butuh. Karena hal ini justru akan mengundang pengawasan intelijen (sehingga kalian ditangkap dan kamu justru tidak bisa belajar). Karena tuduhan yang ada sekarang ini, bahwa warga selain Yaman ini datang sebagai teroris, atau yang semislanya.
Kami memberikan arahan (serta mempersyaratkan) kepada pelajar asing yang ingin belajar di tempat kami, bahwa mereka akan aman di tempat kami, mereka akan tenang dengan izin Allah تعالى, bisa istirahat dengan tenang dengan izin Allah تعالى, dan juga mereka itu tidak butuh kepada senjata.
Ini yang ada terjadi di tempat kami (mereka tidak boleh dekat-dekat senjata), apalagi mau dikatakan kami mengajari mereka. Kami memandang hal ini tidak diperlukan untuk mereka. Itu (mengajari senjata) bukan misi kami, bukan pula tujuan dan tuntutan kami.
Bahkan seperti yang kalian dengan kami katakan pada mereka: “Kalian tidak perlu memegang senjata. Carilah ilmu syar’i dan curahkan waktu kalian untuk itu. Ini yang kami bimbingkan kepada kalian, dan ini yang akan klian ambil manfaatnya.
Dan Alhamdulillah.
Johan: Indonesia itukan masyarakatnya banyak suku banyak agama, terus kalau nanti santri-santri atau murid-murid yang ada disini kembali ke Indonesia itu setelah selesailah mengikuti disini, apa harapan dari Syeikh ini? Untuk para santri yang lulusan dari ma’bar ini jika mereka kembali ke Indonesia?
Syaikh: Kami mengajari para pelajar dan berharap dari mereka agar Allah تعالى menjadikan mereka bermanfaat. Yaitu agar mereka menyeru masyarakat untuk berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan Sunnah, agar masyarakat yang melenceng dari Al-Qur’an dan Sunnah kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah serta mengamalkannya. Kami katakan kepada para pelajar agar berdakwah menyeru masyarakat kepada Allah تعالى dengan cara yang baik. Karena Allah تعالى berfirman;

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan bijak dan peringatan yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Rabb-mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (An-Nahl:125)
Maka kami menyeru -sebatas yang kami mampu- kaum muslimin agar berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Dan Allah تعالى akan menjadikan hal itu bermanfaat. Kalbu manusia itu ada di tangan Allah تعالى. Dan Allah تعالى adalag Dzat yang memberikan petunjuk kepada para hamba.
Dan Alhamdulillah, telah terjadi banyak kebaikan dengan bergeraknya para pelajar untuk memberikan nasehat kepada masyarakat dan untuk menyeru mereka untuk menambah bekal kebaikan. Dan para pelajar juga menyeru mereka agar menjauhi hal-hal yang bertentangan dengan syari’at Allah تعالى, berupa kebid’ahan, dan hal-hal yang lebih para dari itu. Hanya kepada Allah تعالى kita meminta tolong.
Ini yang kami harapkan dari para pelajar, dan ini yang kami arahkan (ajarkan) untuk mereka lakukan sesuai dengan kadar kemampuan mereka.
Johan: Beliau terkait dengan ketaatan kepada pemerintah tadi, Negara kitakan mengakui adanya agama-agama tadikan? Jadi tidak masalah, jadi intinya tadi Syeikh sampaikan syiar agama tetap tapi dengan hikmah. Apa kaitan pesantren disini dengan yang di dammaj karena kita nggak dikasi ke dammaj sama pemerintah Yaman, jadi kita mau kesana tidak boleh sama pemerintah Yaman, tapi kesini boleh, apa hubungan disini dengan disana apa ada beda atau sama, atau bagaimana?
Syaikh: Hubungan kami dengan Dammaj? Bahwasannya dakwah kami satu, dan kami juga sering kontak dengan mereka.
Adapun terkait larangan pemerintah Yaman, maka mungkin terjadi karena adanya kekhawatiran di jalan. Kalau tidak, maka dulu beberapa pihak dari kalian (Dubes dan jajaran KBRI) telah pergi ke sana. Entah pada zaman Syaikh Muqbil Al-Wadi’iy (Pak Dubes waktu itu ke sana), demikian juga saya kira pada zaman Syaikh Yahya ini.
Maka larangan dari pemerintah ini, mungkin sebagai akibat dari adanya bentrokan dan keributan atau pencegatan di jalanan.
Abdullah putra Syaikh: Bagaimana kondisi Dammaj sekarang ini?
Syaikh: Sekarang keadaan telah tenang dan pengepungan / blokade telah dibuka. Orang-orang keluar masuk ke Dammaj. Ada yang telah pergi ke Dammaj dan telah keluar dari Dammaj. Kondisi tenang. Dan kita memohon kepada Allah تعالى agar melanggengkan kenikmatan dan kebaikan-Nya.
Eed: Jadi ma’bar sama dammaj sama pendidikannya, sama pelajarannya atau kurikulumnya sama, terus bagaimana pendapat Syeikh tentang fatwa dari Syeikh yang di dammaj itu untuk santri-santrinya mengangkat senjata mempertahankan diri, kalau boleh tahu pendapat Syeikh bagaimana?
Syaikh: Semoga Allah تعالى memberikan barakah pada kalian.
Terkait dengan pembelaan terhadap kehormatan, jiwa, harta dan agama bagi orang yang dizhalimi dan dianiaya, maka hal ini adalah hal yang disyari’atkan dalam agama, dan ini juga hal yang disepakati oleh syari’at. Ini dari tinjauan sayari’at.
Demikian juga secara undang-undang dan adat kebiasaan internasional, bahwa pembelaan terhadap jiwa dan kehormatan itu dibenarkan bagi orang yang terzhalimi, dia bisa membela diri.
Maka keadaan saudara kita di Dammaj memiliki penjagaan, memiliki pos di gunung Baraqah di atas Darul Hadits Dammaj adalh semata-mata bentuk perlindungan dan penjagaan untuk Darul Hadits, membela Darul Hadits. Dan ini tuntutan yang dibenarakan syari’at.
Hal ini dilakukan karena adanya sebab yang menuntut untuk itu, yang mendorong untuk dilakukan. Yaitu usaha orang-orang Khutsi untuk menyerang dan kezhaliman mereka, gerakan dadakan mereka, dan usaha mereka untuk menumpahkan kerusakan yang besar kepada saudara kita berupa pembunuhan dan semisalnya.
Maka hal seperti ini disebut dengan pembelaan diri akan jiwa, kehormatan, dan agama pada waktu yang bersamaan. Demikian sebagaimana kalian dengar, hal ini dibenarkan secara syari’at, secara adat kebiasaan, dan secara undang-undang internasional. Alhalmdulillah.
Bersambung:
Syaikh Muhammad Al-Imam Dikunjungi Metro TV 02

بسم الله الرحمن الرحيم

Berikut transkrip wawancara antara Syaikh Muhammad Al-Imam pimpinan dan pengasuh Darul Hadits
- Ma’bar, Yaman dengan rombongan dari Metro TV. Terselenggara pada tanggal 01 Februari 2012, di
ruangan Syaikh di Darul Hadits Ma’bar.
Yang hadir di tempat tersebut adalah Syaikh beserta dua pendamping (salah satunya putra kedua
beliau). Dari pelajar WNI ada enam orang. Dan dari Metro TV adalah Josua Johan, Edward A.R, Ahmed
Munzir Al-Ghazali, dan Panji Dewanata.
Dan ada seorang reporter wanita (Desi Fitriani) melakukan pertemuan terpisah bersama dua santriwati
Indonesia dan dengan Istri Syaikh beserta keluarga beliau yang lain.
Sebenarnya ada satu penterjemah, namun suaranya kami hliangkan dan tidak kami transkrip, kami
mencukupkan dan sengaja menyajikan pertanyaan asli dari Metro TV.
Wawancara tersebut sebagai berikut:
Johan: Kita cukup bergembira Syeikh dan kawan-kawan bisa meluangkan waktu untuk kita bertemu dan
kita dari shanaa sampai sini, banyak yang kita lihat budaya-budaya muslim yang ada disini. Jadi
kunjungan kami kesini saya Johan, Pak Eed, Pak Ahmed dan Pak Dewa dari Metro TV pada intinya mau
melihat kondisi warga Negara Indonesia yang sekolah dibanyak tempat di Yaman ini karena beberapa
waktu yang lalu kita mendengar warga Negara kita disini ada yang terancamlah gitu dalam kondisi
terjebak dalam segala ancaman, jadi kita ini sebenarnya mau lihat seperti apa sebenarnya warga Negara
kita ternyata ada banyak tempat dan diantaranya di ma'bar ini untuk itulah kami mau berkunjung kesini
sekaligus bersilaturahmi dengan Syeikh, kira-kira disini ada berapa orang warga Negara Indonesia yang
sekolah di mabar ini.
قال الشيخ:
الحمد لله أشهد أن لا إلو إلا الله وحده لا شريك لو وأشهد أن لزمدا عبده ورسولو صلى الله عليو وعلى آل وصحبو
وسلم
أولا : أىلا وسهلا بالإخوة القادمين علينا لغرض الزيارة كما قالوا ولغرض التفقد لأحوال الطلاب الدتواجدين عندنا من
الجمهورية الإندونيسية, فحي حال بهم. وأما بالنسبة لعدد الطلاب الذين عندنا, ىذا يعرفو الدسؤ ول عن الطلاب القادمين من
خارج اليمن لأنهم في الكش وف عنده وأنا ليس ىذا عملي فعبد الرحمن ولدي ىو القائم بهذه الأشياء والذي يأتي الطلاب إليو
ويسجلهم ويقبلهم ويبين لذم طريقتنا ما في مانع أن نوجو ىذا السؤال للولد عبد الرحمن حفظو الله
Johan: Dari banyaknya jamiah yang ada di Yaman ini kira-kira apa beda atau yang spesifiklah di jamiah
ini di perguruan ini dibandingkan dengan jamiah-jamiah yang ada di Yaman lainnya atau di tempattempat
lain, apa yang khusus perbedaannya disini yang mungkin membuat ketertarikan juga dari temanteman
dari Indonesia untuk sekolah disini.
قال الشيخ:
الفرق بين التعلم في دور الحديث التي ىي لشا أكرم الله أىل اليمن بها في ىذا العصر، وبين التعلم في الجامعات
والكليات وما بعدىا كبير, الفرق كبير واسع.
أولا: التعلم في دور الحديث ىو التعلم للدين للقرآن والسنة واللغة العربية, يعني في الق رآن والسنة وما يخدمهما من أنواع
العلوم علوم الآلة، فالتعلم ىنا لستص فيما يتعلق بدعرفة دين الله ونشره ودعوة الناس إليو والمحافظة عليو، تأليفا وردودا ودفاعا،
والتعلم عندنا تعلم ديني بحت، تعلم ديني من أولو إلى آخره.
العلوم في الجامعات وأمثالذا علوم خليط دخلها من الشواعب ودخلها لشا ىو من علوم الفلسفة وعلوم بعض الطوائف
والفرق الضالة وما دخلها. كذلك أيضا مقصدنا من التعليم عندنا أن نصلح أنفسنا أولا ثم نسعى في إصلاح الدسلمين ما
استطعنا إلى ذلك سبيلا. فهذا الدقصد النبيل والدطلب الكريم لشا يثلج الصدر وتعلو بسببو الذمة ا ولتقوى وبسبب العزيدة، إذن
أن الشخص يتلقى علما ينتفع بو دنيا أخرى تصلح بو أحوال الدينية والدنياوية, الدنياوية والأخ روية.
ولذذا جاء عند الدارمي وعند ابن عبد البر في الجامع وغيرهما عن الإمام الكبير ابن شهاب, أنو قال: كان علمائنا
يقولون: العلم نعش الدين والدنيا وذىابو ذىاب لذما ىذا علم شرعي . فنحن ىكذا نفهم أن العلم الشرعي فيو إقامة الدين
وفيو إصلاح الدنيا، وأن التقليل من العلم الشرعي أو ال تًك لو أو لأكثره أو التجاىل لقيام بو ونشره، ىذا من أعظم ما يسبب
للمسلمين التعرقل, العراقيل والتأثر في أمور دينهم وفي أمور دنياىم.
فاختًنا لأنفسنا ما دعى إليو كتاب ربنا وسنة نبينا ما سرع عليو سلف الأمة مع أن لا لضرم العلوم الدباحة يعني العلوم
الدنياوية الدباحة يعني علوم الطب وعلوم الدهندسة وأي علم في منفعة دنيوية لا لضرمو, لكن نرى أن ىذه العلوم قد حصل لإقبال
عليها الزيادة على الدطلوب. وأن العلم الشرعي لا يزال الكثير والكثير من الدسلمين من أبناء الدسلمين في ترك لو إلا ما ندر,
وما كان بجانب العلوم الأخرى قد تكون الصولة والجولة لعلوم أخرى.
ومن الفوارق أيضا أن الصولة والجولة في الجامعات ىي للعلوم الأخرى لا لعلوم الشريعة يعني العلوم الأخرى, مثلا :
كاللغات الأخرى اللغة الإلصليزية وغير ذلك من العلوم وبذعل علوم الشريعة تبعا. ولا تعطى العناية إلا ما ندر. ىذه الآن ثلاثة
فوارق ذكرناىا بين تعلم عندنا وبين تعلم في جامعات أخرى.
Johan: Tadi Syeikh menyampaikan ada juga jamiah-jamiah lain di Yaman ini yang memberikan pelajaran
kesesatan, itu seperti apa contohnya? Bisa dijelaskan?
أنا أتكلم عن ما ىو حاصل عدنا في اليمن وأظن ما عند غير في اليمن إلا ما ندر ىو مثل ىذا أو أكثر , يعني فلسفة يونابي
مثلا في لرالات سواء كان ما تعلق بعض الأمور الإلذية, أما العقائد الأخرى مثل عقائد الأشاعرة وعقائد الدعتزلة وعقائد
الجهمية, أشياء موجودة في كتب الددارس, مثل قول بخلق القرآن جاءت عقائد موجودة كثيرة يعني في ىذا .
Johan: Apakah dikampus ini siswa-siswa WNI ada diberikan pelajaran-pelajaran, seperti perang atau
bawa senjata (nembak), tadi kita lihatkan ada yang bawa senjata, kan ditempat kita cukup jarang seperti
itukan? Apakah disini WNI ada juga dilatih dalam pelajarannyalah di jamiah sini, kurikulumnya begitu
atau mungkin tidak dikurikulum, apa mungkin ada pelajaran tambahanlah, mungkin kumpul-kumpullah
begitu, apakah ada seperti itu?
ما في عندنا , لا تد ريس لذذه الأشياء لا للغرباء، بل الغرباء لضن نقول لذم ما برتاجون أنتم للسلاح, لأنو ما حولكم شيء
ولضن بإذن الله رب العالدين لضافظ على الدار ىنا, ما برتاجون، لأن بعضهم قد يقول : أحتاج لسلاح, قلنا : ما برتاج, لأن
ىذا يلفتنا ضرا عند الدخابرات والجواسيس. أن الغرباء يريدون, لأن التهمة الآن أن الغرباء جاؤوا لغرض لضن إرىابيون وما أمثل
ذلك, فلهذا لضن نوجو الغرباء الذين يأتون عندنا على أنهم يأمنون ويطمئنون بحمد الله، ونوم في الأمان بإذن الله، أ ونهم لا
يحتاجون إلى حمل سلاح ناري , ىذا ىو الحاصل عندنا، فضلا أن نقول ندربهم, ىذه الأشياء ما نرى لذا, لا ىي من مهماتنا
ولا من مطالبنا بل كما سمعتم نقول: مابرتاجون إلى ىذا, اطلبوا العلم وتفرغوا للعلم, وىذا الذي لضبو لكم والذي تنتفعون بو.
والحمد لله.
Johan: Indonesia itukan masyarakatnya banyak suku banyak agama, terus kalau nanti santri-santri atau
murid-murid yang ada disini kembali ke Indonesia itu setelah selesailah mengikuti disini, apa harapan
dari Syeikh ini? Untuk para santri yang lulusan dari ma’bar ini jika mereka kembali ke Indonesia?
لضن نع ل م الطلاب ونرجو منهم أن ينفع الله بهم، وذلك أن يدعو الناس إلى التمسك بكتاب ربنا وسنة نبينا وإلى الرجوع إلى
ذلك لشن حصل منهم خروج عن ذلك أو لسالفات للكتاب والسنة ندعوىم إلى الرجوع إلى العمل بالكتاب والسنة, ونقول لذم:
ادع وا إلى الله بالتي ىي أحسن, لأن الله يقول: چ ہ ہ ہ ہ ھ ھ ھھ ے ے ۓ ۓ﮲ ﮳
] ﮴ ﮵ ﮶ ﮷ ﮸ ﮹ ﮺﮻ ﮼ ﮽ ﮾ ﮿ چ ]النحل: ٥٢١
فندعو الدسلمين إلى التمسك بالكتاب والسنة بحدود ما نستطيع وينفع الله عز وجلا بذلك, فالقلوب بيد الله, والله عز
وجلا ىو الذادي للعباد والحمد لله, يحصل خيرا من بررك طلاب العلم في نصح الناس ودعوتهم وازدياد من الخير وإلى البعد عما
يخالف شرع الله من البدع ولشا قد يكون أكثر منها, والله مستعان, ىذا الذي نرجو منهم والذي نوجههم أن يقوم بو بحسب
قدرتهم واستطاعتهم.
Johan: Beliau terkait dengan ketaatan kepada pemerintah tadi, Negara kitakan mengakui adanya
agama-agama tadikan? Jadi tidak masalah, jadi intinya tadi Syeikh sampaikan syiar agama tetap tapi
dengan hikmah. Apa kaitan pesantern disini dengan yang di dammaj karena kita nggak dikasi ke dammaj
sama pemerintah Yaman, jadi kita mau kesana tidak boleh sama pemerintah Yaman, tapi kesini boleh,
apa hubungan disini dengan disana apa ada beda atau sama, atau bagaimana?
علاقتنا بدماج؟ أن الدعوة واحدة, وأننا على تواصل معهم, وبالنسبة لدنع الدولة, قد يكون إما بسبب وجود ما يخشى في
الطرقات, وإلا من سابق أنكم كنتم تذىبون إلى ىناك, سواء في عهد الشيخ حصل الذىاب إلى الشيخ الوادعي , وىكذا أيضا
أظن في عهد الشيخ يحيى, فالدنع ىذا من الدولة, قد يكون نتيجة الذروب والفتن وتقطعات في الطرقات من ىذا الباب.
كيف الأخبار في الدماج الآن؟
قال الشيخ: الآن الأمور ىادئة والحصار فك, والناس ذاىبون وآتون الذي ذىب إلى الدماج والذي يخرج من الدماج, والأمور
ىادئة, نسأل الله أن يديم فضلو وإحسانو.
Eed: Jadi ma’bar sama dammaj sama pendidikannya, sama pelajarannya atau kurikulumnya sama, terus
bagaimana pendapat Syeikh tentang fatwa dari Syeikh yang di dammaj itu untuk santri-santrinya
mengangkat senjata mempertahankan diri, kalau boleh tahu pendapat Syeikh bagaimana?
بارك الله فيكم.
بالنسبة للدفاع عن العرض وعن النفس وعن الدال وعن الدين في حق من اعتدي عليو ىذا أمر مشروع وأمر لرمع على
شرعيتو, ىذا من جهة الشرعية, وىكذا أيضا في القوانين وفي الأعراف ال د ولية أن دفاع النفس والدفاع عن العرض مأذون بو من
اعتدي عليو يدافع. فكون إخواننا في الدماج عندىم حراسة وعندىم بقاء في جبل البراقة فوق الدار من باب الحماية والمحافظة
على الدار ودفاع عن الدار ىذا مطلب شرعي، لوجود الدسبب لذلك والداعي لذلك وىو برركات الحوثيين واعتداءاتهم
وتربصاتهم وسعيهم في إلحاق أضرار البالغة بإخواننا من القتل وغير ذلك. فهذا يسمى دفاعا عن النفس وعن العرض وعن الدين
في نفس الوقت, وىذا كما سمعتم مأذون بو شرعا وعرفا وقانونا و د وليا. والحمد لله.
Johan: Tadikan disini kita tahu di dammaj itu kita buka di internet dan buku itu ada di serang al-hutsy,
dammaj itu memang betul diserang mereka mempertahankan diri, terus penjagaan saya lihat masuk
tadikan banyak sekali didepan disini disini, apakah ini juga, apa ancamannya, apakah al-hutsy juga akan
menyerang, kok ketat sekali gitu loh? Terus satu lagi, di shanaa ada jamiah al-iman, mereka itu
bagaimana pendapat Syeikh tentang al-iman itu , karena kalau kita kemarin kesana itu dengan
pemerintah mereka sepertinya itu tidak cocok, karena mereka tidak dikasih ijin santri itu oleh
pemerintah Yaman, tidak ada dikasih ijin disitu mereka disana, apa betul seperti itu?
بالنسبة لكون عندنا الحراسة سوي ىو باعتبار أحوال والأوض اع الحاصلة, وما يحصل من الحثيين إثارة الفتن التفج يرات
والتلغيمات مثل ىذه الأشياء, فهو من ىذا الباب, نسأل الله اللطف, الأحوال متغيرة والأمور أبشع بعدم قيام الدولة الآن على
وجو الدطلوب, فهذا من حق كل واحد أن يكون حذرا منتبها في الأحوال ىذه الدتغيرة, نسأل الله العون.
أما بالنسبة لجامعة الإيدان, كون الدولة منعتكم, فهذا لشيء استجد عندىم ىم ولا من سابق ما كان حاصلا, وأما
بالنسبة لنا فنحن بيننا وبين الأحزاب وحتى بيننا وبين الدولة النصائح, أننا نعتبر أ ن ا ننصح سواء كان لأحزاب أو لدولة بالبعد
عما يغضب الله عز وجلا من الدخالفات, فننصح سواء كان لقائم على جامعة الإيدان على أنهم يعني يبتعدون عن الأمور
التحزبات ىذه التي تفرق الدسلمين وتضعف الدسلمين بعضهم بعضا, يحصل الإفساد للأخوة, نسأل الله اللطف.
وننصح للمسأولين أيضا من سابق ومن لاحق بدحافطة على حقوق الناس ولزافطة على البلاد وللأشياء لضن سائر
عليها من سابق ومن لاحق.
بالنسبة للدولة لدنع الآن ىذه الأشياء مستجدة.
السؤال: ما ىي الاعتقادات عند الحثيين
الجواب: الرافضة بشكل عام وىم الذين يق د مون عليا على أبي بكر وعمر في الخلافة وفي الفضائل, فهذا ىو الرافضي,
فإن طعن في أبي بكر وعمر وفي خلافتهما فيسمى من غلاة الرافضة . فالرافضة عندىم من جهة تكفير لكثير من الصحابة,
وىذا فيو تكذيب للقرآن الكريم لأن الله قد زكى الصحابة ورضي عنهم وحكم لذم بأنهم صادقون وبأنهم مفلحون وإلى آخره.
كذلك عندىم الغلو في أفراد من أىل البيت في علي بن أبي طالب وفي الحسن وفي الحسين وفي فاطمة وفيمن يسمونهم ببقية
الأئمة فيغلون فيهم, يقولون: إنهم معصومون, والعصمة ىذه ليست إلا للأنبياء والرسل وليست لأحد من أتباعهم ولا لأحد من
خلافائهم بل يغلون فيهم أكثر من ىذا. قد حصل في خلافة علي بن أبي طالب وىذا قد اشتهر تاريخيا عند جميع الفرق
والطوائف.
وقد صح على أن عبد الله بن سبأ ومن معو, قالوا في علي: أنت الله, فقال لذم: يا قوم أنا رجل مثلكم آكل كما
تأكلون وأشرب كما تشربون وأنكح النساء, قالوا: لا, أنت ىو, فلما أصروا على أن عليا ىو الله حكم عليهم بالردة وأجج لذم
النيران وقذف بكثير منهم في النار وأحرقهم بها, ىذا ىو أساس بدرة الشر في الدسلمين من طريق عبد الله بن سبأ ومن معو,
فأسسوا أمرين إثنين مشهورين:
1( الطعن في الصحابة, خصوصا لأبي بكر وعمر
2( الغلو في البيت النبوة, أنهم معصومون, وبعضهم يقولون: النبوة فيهم, وبعضهم يتجاوز إلى حد يع ل ح الواحد منهم.
كذلك من عقائدىم الدتأخرة, ىذه ما كانت من الدتقدمين لكن في متأخرين, الاعتقاد أن القرآن الكريم لزرف, والاعتقاد أن
عندىم القرآن يسمى قرآن فاطمة وأنو القرآن المحفوظ, وأنو القرآن الذي سيحكم بو مهديهم إذا خرج الذي ىو مهدي
سرداب. ىذا الدهدي حقيقتو خرافة لكن عندىم يعني عقيدة في ىذا أنو سيظهر وأنو سيحكم بالقرآن حق فاطمة وسينبث ىذا
القرآن وأنو سيحرر الحرمين وإلى غير ذلك لشا عندىم من العقائد. كذلك التكفير, مثل أنهم كفروا من صحابة رسول الله, ىم
يكفرون الدسلمين الذين يوالون الصحابة, كل من وجدوا من الدسلمين ير ضي عن الصحابة يعتبرونو كافرا ويستحلون دمو ومالو
وعرضو إلا أنو يخْفون ىذا الشيء حتى يتمكنوا وحتى يتقووا, إذا تمكنوا وتقووا أظه روا ىذا.
ومن أصول الإلضرافاتهم وضلالاتهم التقية, وىي أنهم يظهر الدسلمين الذين يخالفونهم ما يوافق الدسلمين حتى يظن
الدسلمون أن ىؤلاء ليس منحرفين. والحقيقة أنهم على الضرافاتهم ولكن يعملون بالتقية ىذه في أيام الضعف وعند من يخافون أن
ينكر عليهم وأن يبين ما ىم عليو, فيحاولون ويظه رون بأنهم ليسوا على ىذا الشر ولا على ىذا إلضراف وإلى غير ذلك لشا
عندىم من دعوة أنهم أحق أن الخلافة فيهم والإمامة فيهم وأنها حق إلذ ي خاص بهم ولا تصلح لأحد من غيرىم فيعتقدون إذا
ت ولى الخلافة والإمامة على الدسلمين من غ يرعم أنو كافر وأنو معتصد ويستبحون دمو ومالو وعرضو إلى غير ذلك لشا عندىم من
الإلضرافات الضلالات.
ا ولذي جعل الحوثيين يهجمون على الإخوة في الدماج أو في غير دماج فيو عقائدىم ىذه, عقائدىم, وىي كما سمعتم،
إذا كانوا قد كفروا كثيرا من الصحابة فمن باب أسهل وأىون عليهم أن يكفروا غيرىم, مع أن الصحابة قد زكاىم الله, ما بقي
أي لرال لطعن فيهم مع ىذا وصل بهم التجاوز والبغي في حقهم بأن كفروىم، فهم يهاجمون سواء في الدمج أو في غيرىا
الدسلمين أو على وجو الخصوص أىل السنة باعتبار أنهم يكف رونهم )أىل السنة( ويستحلون الدماء والأموال والأعراض، لكنهم
يحاولون يخفون ىذا, فلما كانت عقيدتهم الإستباحة, ىم ينتظرون الأوقات الدناسبة والفرص الدناسبة لينفذوا ما يعتقدون.
والله أعلم.
Johan: Syukron Syeikh.
الله يعافيك.
 http://thalibmakbar.wordpress.com/2012/03/15/syaikh-muhammad-al-imam-dikunjungi-metro-tv-01/#more-59

Tidak ada komentar:

Posting Komentar